Kali ini kita akan membahas dasar-dasar Analisa Fundamental dalam Forex yang perlu di ketahui terutama untuk trader pemula untuk menambah wawasan dalam menentukan Analisa Fundamental dalam Forex
A. Definisi Analisa Fundamental dalam Forex
Kata kunci dari analisa ini ada pada dua kata, yaitu demand dan supply. Pada dasarnya pelaku pasar adalah manusia. Dengan mengukur lebih banyak mereka yang melakukan aksi beli (demand) atau sebaliknya aksi jual (supply), maka kita kita dapat mengetahui kemana harga akan bergerak. Pendeknya bila demand bertambah sementara supply tetap maka seperti layaknya harga akan segera merangkak naik. Demikian juga sebaliknya ketika supply (penawaran) yang bertambah tetapi demand tetap maka harga akan mulai turun dikarenakan barang banyak beredar di pasaran. Dua hal inilah yang coba diketahui oleh analisa fundamental.
Nah berhubungan dengan semua itu dilakukan oleh para pelaku pasar maka seperti layaknya psikologi massa, hal itupun berlaku dalam dunia forex. Ketika muncul berita-berita ekonomi misalnya yang melaporkan bahwa mata uang negara cenderung akan melemah maka analisa fundamental bertugas untuk menganalisa berita yang akan akan muncul lalu jikalau berita tersebut muncul bagaimana kaitannya dengan reaksi pasar. Kadangkala dikarenakan pasar juga seringkali digerakkan oleh emosi sesaat, tanpa berita ekonomi apapun seringkali terjadi aksi kenaikan atau penurunan harga mata uang. Biasanya ini disebabkan oleh pergeseran demand supply karena adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan aksi pembelian atau penjualan dalam jumlah besar.
B. Jenis-Jenis Berita Fundamental dalam Forex
Dalam analisa fundamental sarana yang berperan adalah berita. Sebagian besar berita fundamental yang berperan dalam menentukan naik turunnya nilai mata uang adalah berita ekonomi. Informasi-informasi seperti tingkat pengangguran, index kepercayaan konsumen dan produsen atau berita-berita sejenis lainnya menentukan apakah sebuah mata uang akan menguat atau justru melemah terhadap pasangan mata uang lainnya.
Sebagian besar berita tersebut bermuara pada naik turunnya inflasi dalam sebuah negara. Dalam keadaan dimana inflasi mulai berjalan kea rah naik maka biasanya bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam sebuah negara biasanya akan diikuti kenaikan sementara (namun besar) pada mata uangnya. Secara logika hal ini bisa disebabkan karena sector perbankan juga turut menaikkan suku bunganya termasuk suku bunga tabungan dan deposito. Hal ini memicu semakin banyaknya dana yang dihimpun di bank sehingga uang yang beredar di pasaran akan berkurang. Sesuai hukum demand supply ketika supply berkurang maka harga barang pun akan meningkat. Bahkan jikalau bank-bank di negara yang bersangkutan pun tidak ikut menyesuaikan dengan tingkat suku bunga yang ada psikologi dan pandangan para trader tetaplah demikian. Akibatnya mereka pun segera melakukan aksi buy yang akan menyebabkan demand bertambah. Hal ini menjadi semacam self-prophecy (penggenapan terhadap apa yang diyakinkan oleh dirinya sendiri) akan apa yang market percayai.
Dalam trading forex, naik turunnya suku bunga merupakan keputusan akhir dimana sebelumnya di awali oleh data-data infasi di itngkat konsumen dan produsen. Berita-berita ini pun sudah akan lebih dulu mempengaruhi pergerakan mata uang sehingga adnda tidak boleh mengganggap hanya berita kenaikan suku bungalah yang penting.
Ada puluhan berita fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ke depannya. Ada berita fundamental yang penting untuk diperhatikan ada juga berita fundamental yang tidak perlu sama sekali dikarenakan berbagai factor. Dalam hal ini memang adalah penting untuk meilah-milah berita fundamental yang penting dan tidak penting. Itu akan kita pelajari pada bahasan selanjutnya yang berjudul “menyaring berita fundamental”.
C. Variabel Ekonomi yang Signifikan dalam Forex
1. Gross Domestic Bruto
Mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari empat komponen utama, yaitu tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.
Dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam tiga rilis, yaitu advanced – rilis pertama, preliminary – revisi pertama, dan final – revisi kedua. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
2. Tingkat Inflasi Suku Bunga
Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah mengharapkan timbal balik hasil yang besar. Oleh karena itulah tingkat suku bunga bank sentral akan mempengaruhi ketertarikan investor terhadap produk investasi.
3. Tingkat Pengangguran
Adalah persentase dari mereka yang aktif mencari lowongan pekerjaan namun belum mendapatkan pekerjaan. Meski merupakan data yang sangat umum dikenal (karena simple dan berhubungan dengan politik), unemployment rata relative kurang penting bagi market karena dianggap kurang akurat (seringkali terlambat dalam memberikan sinyal perubahan tren perekonomian.
4. Neraca Berjalan dan Neraca Dagang
Trade balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara. Angka positif menunjukkan surplus (ekspor melebihi impor) dan angka negative menunjukkan deficit (impor melebihi ekspor).
Curret Account adalah jumlah dari Trade Balance ditambah dengan pendapatan bersih dari luar negeri.
Trade balance atau current account dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sebagai selisih ekspor dan impor, maupun sebagai kurang lebih selisih dari tingkat tabungan nasional dan tingkat investasi nasional. Jeleknya data ini secara umum diartikan sebagai berkurangnya tingkat persaingan negara tersebut. Namun, jeleknya data ini juga dapat diartikan sebagai kuatnya perekonomian, jika jeleknya data tersebut dikarenakan tingkat investasi nasional tumbuh lebih pesat daripada tingkat tabungannya.
D. Indicator Ekonomi AS paling sensitive sebagai penggerak harga
Meski kebanyakan pelaku pasar valuta asing bertransaksi menggunakan analisa teknikal, namun diperkirakan ada sekitar 25% dari para dealer yang melakukan transaksi berdasarkan analisa fundamental sementara yang murni menggunakan analisa teknikal sekitar 30%. Dari apa yang kami pelajari beberapa tahun ini, analisa fundamental kian meningkatkan peranannya sebagai penggerak harga utama dan harga berdasarkan analisa kami kebanyakan gerakan signifikan dollar (semisal terhadap euro) terjadi pada 20 menit pertama suatu data fundamental dirilis.
Secara relative efek yang ditimbulkan dari tiap data juga mengalami perubahan. Di tahun 1992, neraca dagang (trade balance) AS merupakan penggerak harga (market mover) nomor satu sementara data ketenagakerjaan non pertanian (nonfarm payroll dan data pengangguran) menduduki urutan ketiga. Di tahun 2004, kedua indicator ini bertukar tempat dimana data payroll memainkan peranan utama sebagai penggerak harga untuk dollar dan data trade balance turun di peringkat ketiga. Dari peristiwa ini diketahui bahwa harga pasar mengalihkan fokusnya pada data sector ekonomi yang berbeda sesuai dengan isu yang tengah terjadi –sebagai contoh data neraca dagang dipandang sangat penting ketika perekonomian suatu negara tengah berada dalam status defisit. Hal yang sama terjadi di saat perekonomian dianggap lemah dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan maka data payroll serta pengangguran dianggap sangat penting untuk diketahui.
Berdasarkan riset dilakukan oleh National Bureau of Economic Research (NBER) pada tahun 1999, peringkat sensitifitas dari data ekonomi AS diurutkan sebagai berikut.
Tahun 1997
- Unemployment rate dan nonfarm payroll (tingkat pengangguran dan penciptaan lapangan kerja)
- Isu suku bunga
- Inflasi
- Trade Balance (neraca dagang)
- GDP (Pendapatan Domestik Bruto)
- Unemployment rate dan nonfarm payroll (tengkat pengangguran dan penciptaan lapangan kerja)